Kekasih Embun
Lirih lisanku merajut do’a
Melerai jiwa yang tiba-tiba terasa hampa
Di atas peraduan biru aku mengiba
Atas rindu yang merayap di jiwa
Hati meraung tak berdaya
Kala telapak tangan mengadukan lara
Mencoba tumpahkan segalanya
Hanya meminta pada yang Kuasa
Di atas permadani rindu kutitipkan
Derai rasa yang tak pernah diharapkan
Saat sepi pertemukan aku dengan embun pagi
Meski dekat namun tak kurasa dinginnya
Pada pergantian hari kupersaksikan
Inilah aku dengan hati yang penuh keraguan
Di sepertiga malam memohon petunjuk jalan
Jika memang tetes embun esok hari itulah sebaik-baik pilihan
rumahmediagrup/alinawidya29