Ibnu Rusyd
Ia seorang filsuf ulung yang juga ahli ilmu Al-Qur’an dan ilmu-ilmu yang lain, seperti biologi, kedokteran, dan astronomi. Ibnu Rusyd lahir di Cordova, Spanyol pada tahun 1126 M dan meninggal di Maroko pada tahun 1198 M. Di Barat/Eropa dia dikenal dengan nama Averroes. Ulasan-ulasannya terhadap filsafat Aristoteles berpengaruh besar pada kalangan ilmuwan di Eropa sehingga muncul di sana suatu aliran filsafat yang dinisbahkan pada namanya, yaitu Averroisme. Salah satu dampak pemikiran Ibnu Rusyd di Eropa adalah terjadinya kebebasan berpikir di sana.
Di antara karyanya ialah Fasl al-Maqal fi ma baina asy-Syari’ah wal Hikmah minal Ittisal (Pembeda yang jelas hubungan antara Syariat dan Filsafat). Al-Kasyf’an Manahij al-Adillah fi Aqaid al-Millah (Menyingkap Metodologi Dalil dalam Akidah Agama), dan Tahafut at-Tahafut (Kerancuan Berpikir dalam buku kerancuan filsafat). Buku terakhir ini ditujukan untuk membantah pendapat-pendapat al-Gazali dalam buku Tahafut al-Falasifah (Kerancauan Filsafat). Selain seorang filsuf, Ibnu Rusyd juga seorang dokter dan ahli hukum Islam (fiqih). Kitab fiqihnya yang terkenal adalah Bidayatul Mujtahid (Permulaan bagi Mujtahid).
Ilmu Kedokteran
Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu yang menangani keadaan kesehatan dan penyakit pada tubuh manusia dengan cara-cara tertentu yang sesuai dengan cara penjagaan atau pemulihan kesehatan.
Penghubung antara tradisi kedokteran islam dan tradisi kedokteran sebelumnya adalah perguruan di Jundisabur (sekarang Iran). Pengaruh pertama kedokteran Jundisabur dalam kalangan Islam pada masa kholifah Abu Jakfar Al-Mansyur. Dokter Jirjis Bukhtyishuri berhasil menyembuhkan penyakit “dispepsia” (radang selaput lendir lambung) kholifah Abu Jakfar al-Mansyur. Atas keberhasilannya itu kholifah memindahkan pusat kedoteran Jundisabur ke Baghdad.
Buku tentang kedokteran yang banyak diterjemahkan berasal dari Yunani, Persia, dan India, yang diterjemahkan ke bahasa Arab.
Pengarang kedokteran Islam pertama adalah Ali bin Raban at-Tabari yang menulis Firdaus al-Hikmah pada tahun 850 M. Karyanya memuat berbagai hal dalam bidang patologi, farmakologi, dan diet. Setelah At-Tabari, lahir dokter dan ilmuwan kedokteran Islam antara lain:
-ar-Razi -Ali bin Al-Abbas
-Ibnu Sina -Jabir bin Hayyan
-al-Kindi -al-Farabi
rumahmedia/deejaysupriyanto