Di Inggris, mayoritas orang tidak bercita-cita menjadi dokter, insinyur, atau bahkan mungkin selebritis. Profesi yang paling diimpikan, menurut survei yang dilakukan You Gov pekan ini, justru adalah pengarang buku atau novel.
Tak heran pengarang buku dianggap sebagai pekerjaan paling bergengsi di Inggris. Profesi itu cukup menjanjikan. Bukan sekadar bisa menuangkan pikiran dan imajinasi, penulis juga menguntungkan. Lihat saja kesuksesan penulis Inggris, J.K Rowling yang menjadi terkaya berkat seri Harry Potter.
Apalagi, banyak karya penulis sekarang yang diangkat ke layar lebar, seperti The Fault in Our Stars karya John Green dan yang belakangan menjadi fenomena, Fifty Shades of Grey karya penulis E.L. James. Itu jelas menaikkan pamor profesi penulis menjadi lebih kondang.
Orang bilang, hidup yang berkualitas dan jelas adalah hidup yang bertujuan. Siapa saja yang dapat merumuskan hidupnya secara jelas, tentulah dia dapat menjalani hidup itu tanpa siksaan. Apakah pernyataan ini benar? Bukankah kadang kita mempunyai tujuan yang sangat jelas di dalam kehidupan kita, namun kadang-kadang kita tetap berada dalam kegelapan kehidupan kita.
Apa wujud konkret dari tujuan hidup kita untuk membantu kita agar lebih mudah dan nyaman dalam mensyukuri hidup kita ini. Tujuan hidup itu harus memiliki gambaran yang menunjukkan arah perjalanan hidup kita.
Saya merasakan sekali bahwa kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk membuat tujuan hidup. Saya juga sangat merasakan sekali bahwa teks atau kalimat-kalimat tertulis itu dapat menampung kekayaan kehidupan kita, baik itu kekayaan hidup yang sudah kita jalani maupun yang belum sempat kita jalani.
rumahmedia/deejaysupriyanto