Doa di Antara Pohon Cemara Sunyi senyap mengiringi langkah kaki..Bahkan kerling mentari tak mampu menggoda pagi..Kabut tipis mengelilingi hati dan
Penulis: alinawidya29
Galuh Jiwa
Galuh Jiwa Tak sanggup menandai mengapa putik kamboja gugur sebelum mekar..Lalu setelah sanggul terpasang mengapa kenanga yang tersemat melingkar..Air suci
Keraguan Bidadari
Keraguan Bidadari Kagum mendecak Singgasana awan berarak menebar nikmat Sayap bercahaya mengepak lambat Memeluk asmara berhias semerbak Rinai goda pertegas
Filosofi Rindu
Filosofi Rindu Dan hujan pun menghentikan bara api dalam jiwa. Dalam kerumunan bayang tentang pertemuan nan mesra. Dalam setiap mulut
Perjalanan Misterius
Perjalanan Misterius Sejak berangkat dari rumah perasaan sudah sedikit nggak enak, tetapi melihat anak saya sangat bersemangat dengan perjalanan naik
Kekasih Embun
Kekasih Embun Lirih lisanku merajut do’a Melerai jiwa yang tiba-tiba terasa hampa Di atas peraduan biru aku mengiba Atas rindu
Merah Hitam
Merah Hitam Kerlip bintang..Malam..Hitam..Temaram.Bosan..Ingin kuremas puisi ini..Lalu kulempar ketengah samudra..Karena aksara tercipta hanya inspirasi tentang dia dan dia. Mengapa?Sekali lagi
Linn’s Memory
Linn’s Memory “Selamat pagi, sayang” kalimat itu selalu terdengar saat kubuka mata setelah mimpi indah. Ayah selalu sudah mandi dan
Kisah Cinta Lembayung Senja
Kisah Cinta Lembayung Senja Sungguh.. semua pemilik jiwa menyukai senja,.Nuansa teduh mengantar tubuh lelah dalam pelukan jingga..Sinar sang surya tak
Takwa
Takwa Ketika jiwa tak memiliki tujuan kemana langkah kaki berjalan.. Tiada sanggup sanubari dengarkan suara hati yang sejati.. Langkah kaki
Takdir
Takdir Dosa…Khusnuzon..Berburuk sangka..Tuduhan yang salah..Sudut jiwa berkata kepada sukma Tidak seharusnya terucapTidak selalu berada di saat yang tepatTidak harus berujung
Kubah
Kubah Andai tangan-tangan awan baik hati padakuAkan kuminta meraih megah wujudmuAndai kerling sinar mentari memanjakan harapanAkan kuminta serah kilau warna
Senyum Melati
Senyum Melati Saat pertama kali kujumpa senyum secantik melatiPutih bersih disegari dinginnya embun pagiKupersalahkan mentari datang hadirkan cahayaKarna hangat peluk
Rindu
Rindu Tiba-tiba ada yang hilang dari relung kalbuHembusan cinta tak lagi bersama sang bayuSelimut kabut menenggelamkan bayanganmuMengapa hatiku selalu dipermainkan
Mendung Tak Membeciku
Mendung Tak Membeciku Masih ada sisa marahku pada mendung dan hujan, Sudah hampir setengah warsa kering menyelimuti jiwa. Tak setitikpun