Nak, Mama Tak Akan Mengizinkanmu Datang Kali Ini! “Saya pulang ke kampung karena di Jakarta mau apa? Tidak ada yang
Penulis: Irma Syarief
Tibbun Nabawi – Sehat Ala Nabi 1. Pentingnya Taawuz
Tibbun Nabawi – Sehat Ala Nabi 1. Pentingnya Taawuz Syahdan, di satu kampung yang jauh dari hingar bingar kebisingan kota
Cinta di Hati Rima – Bagian 3
Cinta di Hati Rima – Bagian 3 Laki-laki di depanku tersenyum sambil memandang dengan sopan. Dua telapak tangannya ditempelkan berhadapan
Telur Ceplok Untuk Sahur
Telur Ceplok Untuk Sahur Selesai salat tahajud dan membaca Alquran, Aisyah berzikir sambil menunggu azan Subuh. Di rumah hanya ada
Cinta di Hati Rima – Bagian 2
Cinta di Hati Rima – Bagian 2 Ingatanku kembali ke sepuluh tahun yang lalu. Saat usiaku 25 tahun. Bekerja di
Surat Untuk The Smiling General
Surat Untuk The Smiling General Beberapa waktu yang lalu, saya membaca di sebuah portal media online mengenai Presiden kedua Indonesia,
Sis Kepo – Malas Mandi
Sis Kepo – Malas Mandi Siang hari, mata Jeng Nara sudah kriyep-kriyep minta diistirahatkan. Semenjak diminta pemerintah untuk self quarantine
Cinta di Hati Rima
Cinta di Hati Rima – Bagian 1 “Rima, makan dulu, yuk! Jangan terlalu lelah ngurusin acara tahlilan. Biarlah Om dan
Ramadan Di Hati
Ramadan di Hati Ramadan, Ramadan Ramadan di hati Ramadan, Ramadan Ku mohon usah pergi Rahmat melimpah Damainya ku rasakan Ramadan
Nyi Iteung dan Kang Kabayan : Cicilan Panci
Nyi Iteung dan Kang Kabayan : Cicilan Panci Nyi Iteung lagi senang. Kemarin ada kabar, para kreditur pinjaman ditangguhkan selama
Nyi Iteung dan Kang Kabayan : Buah Semangka Berdaun Sirih
Nyi Iteung dan Kang Kabayan : Buah Semangka Berdaun Sirih Siang hari setelah salat zuhur, Nyi Iteung santai sejenak di
PITA HITAM
Pita Hitam Beberapa hari terakhir ini, beranda Facebook, Instagram, dan beberapa grup whatsapp yang saya ikuti penuh kembali dengan berita
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 13
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 13 Dear Fina, Akhirnya aku harus menulis surat ini. Berat. Tapi
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 12
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 12 “Kak, ada yang nyariin tuh di depan. Cowok. Orangnya tinggi.
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 11
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 11 Semenjak Fina dan Revan bertemu di taman dan perpustakaan, hubungan
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 10
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 10 Revan menatap Fina sesaat. Kemudian dia membuang wajahnya ke arah
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 9
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 9 Fina menemukan satu surat lagi di kolong meja ketika kembali
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 8
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 8 Fina menatap buku bersampul hijau di depannya. Buku catatan tepatnya.
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 7
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 7 Revan tidak muncul di sekolah. Seminggu sudah Fina tidak melihatnya.
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 6
Pengagum Rahasia : Masa Indah Putih Biru – Bagian 6 Keesokan harinya, Fina berangkat sekolah sambil membawa payung pemberian Revan.