Cerpen memiliki karakteristik (ciri khas) utama sebagai berikut:
1. Konflik : tunggal
Sebagaimana pengertiannya, konflik tunggal identik dengan “satu persoalan dan satu kesan”. Konflik / persoalan terdiri atas:
a. Konflik personal, semisal konflik psikologis
b. Konflik antarpersonal, misalnya konflik dengan orang lain
c. Konflik situasi, misalnya konflik diri dengan situasi sekitar, entah dengan situasi sosial, politik, ekonomi, bencana alam, dan lain-lain.
2. Tokoh utama : tunggal
Ada satu tokoh utama dalam cerpen, dan tokoh tersebut bisa tunggal (aku, saya, kamu, dia, si A), bisa pula dalam jumlah tertentu. Tokoh utama pun tergolong dua jenis :
a. Tokoh manusia
b. Tokoh yang dipersonifikasikan, misalnya hewan, tumbuhan, benda-benda, dan lain-lain.
Penempatan tokoh utama dalam cerpen sebaiknya pada permulaan (bagian awal) cerpen.
3. Waktu : Peristiwa / cerita berdurasi maksimal 2 tahun.
Penulisan Fiksi cerpen meliputi waktu dari beberapa menit, hari sampai satu atau dua tahun; umumnya tidak lebih dari dua tahun. Cerpen meliputi kurun waktu hingga dua tahun.
Apabila pengarang hendak memasukkan masa silam, biasanya bisa berupa “cerita flashback” atau disusupkan dalam sepenggal ingatan tokoh.
4. Karakter kata : 500 – 5.000 kata, bahkan ada juga cerpen yang berisi 30.000 kata (ratusan halaman!).
A. PERMULAAN (5-10%)
1. Perkenalan
2. Perkembangan Konflik
B. BAGIAN TENGAH (80-90%)
1. Masuk ke Konflik
2. Ketegangan (Suspense)
3. Klimaks
C. BAGIAN AKHIR (5-10%)
1. Penyelesaian konflik
2. Antiklimaks
3. Kejutan (Surprise)
rumahmedia/deejaysupriyanto