Berawal dari Komunitas Literasi
Kuceritakan pengalamanku tentang menulis. Ini kisah sekitar tahun 2017-an. Peristiwanya di komunitas literasi. Iya, ini hampir sembilan puluh persen secara virtual.
Kala itu belum ada wabah virus corona yang menghebohkan dunia. Sehingga membuat segala lini aktivitas terganggu dan hampir sebagian berlangsung melalui virtual. Namun aku sudah mulai terbiasa berkomunikasi dan beraktivitas secara virtual beberapa tahun sebelum covid-19 datang.
Saat itu aku diundang oleh seorang pakar yang menggeluti tulis menulis. Aku memgenalnya ketika aku mengundangnya pada sebuah event pelatihan. Ya, aku menjadi ketua event tersebut.
Masuklah aku dalam komunitasnya yang bergelut di bidang tulis menulis walau tidak semua anggotanya berani menulis hingga saat ini. Ya, hingga saat ini. Namun aku sudah memberanikannya beberapa bulan setelah aku masuk ke dalam grup whatsapp komunitas tersebut.
Aku fokus pada apa yang ingin kulakukan. Bersyukur aku tidak termasuk orang-orang yang hanya menjadi anggota yang hanya hadir nama tapi tidak pernah mencoba menulis. Ya, banyak yang seperti itu, yang hanya masuk grup menulis tapi tidak pernah menulis.
Aku tertantang untuk menulis dan membagikannya di grup whatsapp. Keinginan ini tidak boleh padam hingga aku mencobanya. Hilangkan rasa malu dan takut salah. Sebaliknya aku munculkan pendapat bahwa “malu jika berada di komunitas literasi bertahun-tahun tapi belum pernah menulis.”
Berikut ini langkah-langkah yang kulakukan sehingga aku menjadi salah satu penulis di grup tersebut: 1).. Membaca setiap info yang dibagikan di grup terutama info yang aku perlukan termasuk info tentang menulis. 2). Membaca hasil tulisan anggota grup yang dibagikan terutama tulisan yang aku perlukan. 3). Mencoba fokus pada satu jenis tulisan. 4). Membaca dan mempelajari contoh-contoh tulisan. 5). Membaca referensi dari internet maupun buku-buku. 6). Mencoba menulis dan membagikannya di grup. 7). Jangan takut salah karena menulis adalah proses panjang yang memerlukan waktu lama untuk mencapai kesempurnaan.
Sumber gambar: https://www.google.com/imgres
Rumahmediagrup/ saiful amri