
Bolehkah Berkata “Jika, Andaikan, Jikalau, dan Lainnya?
JIKA
(Jika adalah salah satu kata berandai-andai. Dan jika saja kita boleh berandai-andai)
jika dengan mengeluh masalah hilang
kudaftar di barisan pertama
jika sakit hati terobati dengan balas dendam
kuberdiri paling depan
jika debat emosi memberi solusi
kusulut api lebih dulu
jika prasangka memberi jawab semua ingin
kuacung lebih dulu
tapi, tidak!
keluh perlebar masalah
di tempat yang salah
ada banyak sakit terpendam
subur menjadi dendam
karena terpupuk diam
sakit tak perlu disimpan
keluarkan tangis di antara sujud panjang
seolah debu yang mengganggu penglihatan
tepiskan saja
dendam tersimpan
menutup kebaikan
menyulut emosi
emosi sesaat
berpuncak di titik negatif
tak terkendali
menyapu purnama
layaknya istana pasir di tepi laut
hati yang meluap emosi
hadirkan prasangka apa saja
menuang segelas perpecahan
menutup tabayyun di dalamnya
Insan tiada lepas keluh
prasangka
sakit hati
emosi
layaknya Tuhan memuliakan akal
kelola keluh menjadi syukur
ubah sakit hati menjadi ladang pahala
poles emosi menjadi evaluasi
rangkai prasangka dengan tawakal
(Bi-ih, Juli 2018)
Ini adalah salah satu puisi yang saya tulis dalam kumpulan puisi berjudul “Jejak dalam Sajak”. Buku yang berisi 60 puisi ini saya tulis kurang lebih seminggu.
Jika, andaikan, seandainya kalau saja, dan lain-lain. Tak jarang kata itu terucap. Bahkan oleh diri kita sendiri.
Ada beberapa hukum mengatakan kata tersebut. Haram; apabila digunakan untuk menentang syari’at, takdir, meluapkan penyesalan, sebagai alasan untuk berbuat maksiat, dan boleh dalam menyampaikan kabar berita. Namun, sebaik-baiknya hindarilah kata tersebut.
Diriwayatkan dalam sahih Muslim dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan jika kamu tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan : “seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’“, tetapi katakanlah : “ini telah ditentukan oleh Allah, dan Allah akan melakukan apa yang Ia kehendaki”, karena kata “seandainya” itu akan membuka pintu perbuatan syetan.”
rumahmediagrup/walidahariyani