Dalam Keremangan Malam
Duduk merenung memandang
Sebentuk buku tebal lusuh berdebu
Tersimpan rapi di ujung pandang
Ada rasa menggelitik mulai hadir
Ingin rasa membukanya namun seperti enggan
Bisik rayu sang buku tua kian menggoda
"Bukalah, takkan pernah kau menyesal"
Akhirnya raihan tangan pelan hampiri
Jemari beranikan diri mulai membuka
Lembaran-lembaran plastik bening
Menjadi pelindung lintasan kenangan
Kutemukan wajah-wajah itu
Ayah
Seorang lelaki sederhana nan tangguh
Tak pernah sedetikpun terlewati
Tanpa peluh keringat demi senyum keluarga
Pantang ia mengiba dan meminta
Selama nafas tenaga masih tersisa
Ia perjuangkan segalanya
Demi kekasih hati
Pujaan rindu
Bunda
Kelembutan suara yang selalu tentramkan resah
Sentuhan lembut mampu usir jauh gelisah
Dalam untaian nasihat selalu terselip doa
Semoga sang buah hati jadi yang terbaik
Tak pernah terdengar keluhan
Tak pernah terdengar kata sesal
Baginya
Senyuman keluarga adalah segalanya
Ada haru saat mata menelusuri gurat wajah
Ada rindu kala jemari sentuh helai demi helai
Meski mulai kusam, tak pernah sedikitpun berubah
Sejenak terhenti
Peluk mendekap buku penuh kenangan
Sebuah cerita dalam lembaran foto
Kisah sebuah keluarga
Memejam mata
Ada seutas doa terucap
Illahi
Sayangilah mereka
Jagalah mereka
Hingga kelak masa itu tiba
Berkumpul kembali di surgaMu
Bandung Barat, jelang akhir September 2019
D3100 70-300
Snapseed
#Nubar
#Nulisbareng
#Level3
#BerkreasiLewatAksara
#menulismengabadikankebaikan
#week4
#RNB48
rumahmediagrup/masmuspoetrygraphy
Menyukai ini:
Suka Memuat...