Teruslah mencecar, menikmati caci maki yang tak beralasan. Jilati hingga tandas tudingan tudingan kosong yang kau paksakan
Lantas apa yang kau dapatkan? Kenyang? Puas?
Wajah pecundang bersembunyi dibalik jubah kesombongan, baju milik Tuhan. Menggelitik hati untuk terseret emosi
Menggelegak lahar yang meleleh merendam jiwa yang tengah murka, hingga iblis pun terbahak, bersorak…
“He..he…akhirnya dia pun tersulut murka”.
Dicabik rasa kecewa, dihunjam takdir yang dipaksakan manusia,
Teruslah kau nikmati daging busuk saudaramu, hingga kau puas, hingga mulutmu berbusa karena dosa
Aku tak perduli, karena itu adalah tabungan azab bagimu nanti!
Hasil akumulasi fitnah keji dari hikayat hidupmu sendiri
LellyHapsari/RumahMedia