Forty Four
“Bunda, how old are you?”
“Guess.”
“29?”
“Hah? No.”
“Must be 30.”
“Do you think so?”
“Nahh. You must be 29.”
“Thanks Rayyan. Yes, I’m 29.”
“Psstt! Kak, it’s Bunda‘s birthday. Why don’t you make a cake?”
“Do you think I’m Gordon Ramsey?”
Hahaha!!!!
Saya berhenti merayakan hari kelahiran sudah lama sekali. Bukannnn. Bukan karena sudah hijrah. Awalnya saya kesal karena di hari spesial, tidak ada perayaan, tidak ada cake, tidak ada hadiah, tidak ada nasi kuning, tidak ada kejutan apapun seperti yang selalu saya buat di hari spesial semua orang.
Bertahun lamanya saya duduk merenung dan bersedih. Things will never be the same again without my parents around. Mama yang selalu sibuk memasak nasi kuning buat siapapun yang berulang tahun, dan Papa yang akan memasang lagu ulang tahun anak-anak di radio tua kesayangannya.
Bertahun berlalu dan semakin saya menyadari, bertambahnya usia di hari yang saya harap keriaannya ini sejatinya adalah berkurangnya jatah di dunia. Saya semakin menua.
Tentu saja semakin mendekati senja, saya ingin berbuat lebih banyak untuk sekitar. Menjadi Ibu yang lebih baik bagi anak-anak, menjadi istri yang lebih baik bagi suami, dan menjadi anak perempuan yang terus bisa dibanggakan papa dan mama.
Semoga 44 tahun yang telah saya lewati roller coaster nya ini, semakin menambah kematangan dalam cara berpikir dan sudut pandang. Semoga selama ini hanya nilai positif yang kerap saya bagi. Semoga saya tidak pernah membuat orang lain sakit hati. Semoga semua menyayangi saya hingga akhir masa nanti.
Terima kasih untuk semua ucapan cinta dan doa indah untuk saya hari ini. Allah saja yang akan membalasnya tanpa henti. Sehat dan bahagia selalu untukmu setiap hari.
Menua Dengan Cinta,
rumahmediagrup/rereynilda
https://reynsdrain.com
lagi ultah???…….berkah usia terus ya kak…..
Makaci Mbaakk.