Sepulang dari tempat kerja, aku kembali melakukan rutinitas rumah yang seharian aku tinggalkan. Maklum, seorang ibu rumah tangga biasa yang selalu mengharap kasih sayang dari-Nya.
Seperti biasanya karena aku seorang ibu yang harus selalu bekerja mengharap banyak kebaikan, memaksakan jiwa untuk selalu melangkah nyaman.
Oh, Iya. Hari ini hari ibu kan? Semua anak-anak meskipun sudah menjadi seorang ibu tetap saja diperlakukan manja oleh orangtua kita. Itulah kelebihan seorang ibu di manapun berada saat ini.
Aku bangga di anugerahi seorang ibu yang selalu memberikan kasih sayang cintanya, memberi tanpa lelah jeda di perasaannya.
Do’a-nya yang tak kan pernah lekang oleh masa. Mengiringi setiap haluan langkah perjalanan hidup kita. Meniti anak tangga yang tak pernah memberi kita manja.
Sejauh apa kita mencintai Ibu, tak akan pernah terbalaskan segala kebaikannya. Semua keyakinan yang dipatenkan hanya akan membuat cinta tak kan terlepaskan.
Kenapa aku menyebutnya sebagai sosok malaikat terbaik di bumi? Karena tidak ada seorangpun yang mampu berperan laku seperti layaknya seorang Ibu.
Ikhlas memberi kasih tak mengharap seri. Hanya berlakon memberi berjuta nyaman saat kita diberi luka hati dan Ibu selalu seru menyemangati.
Meski aku mengakui tak kan pernah bisa membuatnya selalu bahagia, namun tetap berusaha semampuku bergerak laju mengharap ceria mendo’akan.
Santun yang hanya bisa kulakukan saat ini hingga nanti. Semoga Ibu selalu memberiku kekuatan, menjelajahi segala rasa yang menghampiri di setiap cerita hidup yang hanya sekejap ini.
Terima kasih pada yang Maha Pemberi Kasih Sayang, aku selalu mencintaimu Ibu 🌹🌹🌹
pict : dokumentasi pribadi