Tema : Masa depan Bangsaku
Oleh : Allys Setia Mulyati
Zaman yang sedang kita jalani sekarang, terasa begitu menggantung gayung. Bagaimana tidak, situasi perpolitikan yang bolehlah dibilang menggelisahkan massa, yang menjadi pemerhati keadilan.
Kepemimpinan yang sedang banyak dibicarakan semakin menambah kurangnya rasa kebersamaan dalam kebangsaan.
Bangsa yang maju merupakan sebuah kesatuan ideologi dari berbagai macam rasa berbeda menciut menjadi sebuah ajang keberhasilan, sehingga menciptakan sebuah bangsa yang memahami akan masyarakatnya, apa yang di harapkan masyarakatnya, dan saling memberikan poin positif.
Bangsa yang baik sangat rentan dari kesemrawutan banyaknya permasalahan, bahkan akan memberikan nilai plus bagi warganya dalam hal kemudahan fasilitas, atau apapun yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyatnya.
Di rasakan aman dan terkendali tentunya harus dengan pembawaan rasa saling memiliki, membantu dan menyemangati dalam hal kebaikan bagi negeri, bukan malah memperkaya diri, memaksakan kehendak kepada rakyatnya.
Lihatlah cikal bakal pemimpin kita di masa sekarang yang masih dengan usia lugu, mereka akan di tempa untuk menjelma bak raja di atas raga. Karena pemimpin adalah seseorang yang membaktikan separuh jiwa untuk memberikan perubahan ke arah yang harus lebih baik.
Pemimpin bagi bangsa yang baik dan adil sudah pasti memiliki ilmu dengan banyak menerima masukan nasihat yang dikumpulkannya, hanya untuk menambah wawasan kepemimpinannya.
Hal demikian akan mendapatkan hasil yang baik pula demi kepentingan BERSAMA.
Kitapun bisa menelaah, bukankah bangsa yang baik akan di uji dengan pemimpin yang harus tetap memberikan sumbangsih maksimal dalam menjalankan peranannya.
Kita sebagai masyarakat mengharapkan kepemimpinan yang memberikan kenyamanan, keadilan, kemakmuran pada saat sekarang untuk bekal di masa depan.
Tanamlah kebaikan kapan pun, di mana pun, dan kepada siapapun. Karena sekecil apa itu kebaikan akan memberikan hasil yang baik pula. Di sanalah seorang pemimpin dituntut untuk selalu menebar kebaikan murni demi keberhasilan masa depan bangsa.
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QS. Ar Rahman (55) : 60).