By. Gina Imawan

Entah mengapa, aku mulai merasa tak nyaman dengan semua pujian
Laksana racun manis mematikan
Bisa ular yang dibalut es krim coklat alpukat topping vanilla
Membuatku menyendok terus. Terus. Terus. Terus
Lalu menggelepar.
Meski sering kali tak sadar
Sisi hatiku selalu menampar
PLAK!
Jangan sombong, kau!
Dasar calon mayat
Jangan takabbur, kau!
Pastikan jawabanmu lancar saat ditanya Munkar Nakir
Jangan ujub, kau!
Kau hanya debu yang akan hancur lebur
Sebegitu berharganya pujian makhluk untukmu?
Sebegitu berkilaunya sanjung manusia buatmu?
Maka kau telah menggali lubang kuburmu sendiri
Manusia…
Makhluk lemah tak berdaya
Dengan emosi yang mudah berubah mirip cuaca
Dengan perangai yang ditata sedemikian rupa
Kamu. Dia. Mereka
Sama saja
Segala yang telah dan sedang kau lakukan, gina
Demi apa?
Buat siapa?
Untuk apa?
Jawab sendiri semuanya
Tak perlu kau beri tahu aku…
#edisi ngomong sama hati nurani
Aku ikut ketampar mbak