Sahabat penulis apakah percaya kalau kegiatan menulis bisa sehat? Apakah Anda senang dengan dunia tulis menulis? Saya yakin setiap hari Anda pasti menulis sesuatu, entah itu menulis status di facebook, twitter, menulis di blog, menulis diary, mengirim sms kepada teman, dan sebagainya. Lalu apa manfaat menulis bagi kesehatan kita?
Ketika ditanya mengapa seseorang memiliki kebiasaan menulis, pasti jawabannya bermacam-macam. Ada yang hobi, menghabiskan waktu, sekadar iseng-iseng, menghilangkan stress, dan lain sebagainya. Dengan berbagai alasan yang mereka kemukakan, saya yakin ada manfaat yang mereka dapatkan dengan kegemarannya menulis.
Ada banyak manfaat menulis, salah satunya adalah untuk menjaga kesehatan. Para ulama zaman dahulu telah menunjukkan semangat menulis, dan tidak ada kisah yang menyebutkan bahwa mereka menjadi sakit karena banyak menulis. Para ulama salaf justru hidup penuh berkah, di mana tulisan mereka mencerahkan umat manusia hingga akhir zaman. Dengan usia mereka yang terbatas, menulis membuat kemanfaatan ilmu mereka tidak terbatas.
Hasil studi dari Karen Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South Wales dan hasil studi peneliti dari Universitas Texas, James Pennebaker, menunjukkan bahwa di antara manfaat menulis adalah bagian dari terapi kejiwaan. Menurut Karen Baikie, menulis tidak ada batasan usia, dan menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan fisik dan mental.
Dalam studinya, Baikie meminta partisipan menulis 3 sampai 5 peristiwa yang penuh tekanan selama 15 hingga 20 menit. Hasil studi menunjukkan, mereka yang menuliskan hal tersebut mengalami perbaikan kesehatan fisik dan mental secara signifikan. Menurut Baikie, dalam jangka panjang, terapi menulis bisa mengurangi kadar stres, meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, mengurangi tekanan darah, memperbaiki fungsi paru-paru, fungsi lever, mempersingkat waktu perawatan di rumah sakit, meningkatkan mood, membuat penulis merasa jauh lebih baik, serta mengurangi gejala-gejala trauma.
Terapi ini bermanfaat bagi orang yang memiliki berbagai masalah kesehatan. “Partisipan yang menderita asma dan rematik arthritis menunjukkan adanya perbaikan fungsi paru-paru setelah melakukan tes laboratorium,” kata Baikie.
Menulis, menurut peneliti dari Universitas Texas, James Pennebaker, bisa memperkuat sel-sel kekebalan tubuh yang dikenal dengan T-lymphocytes. Pennebaker meyakini, menuliskan peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan akan membantu Anda memahaminya. Dengan begitu, akan mengurangi dampak penyebab stres terhadap kesehatan fisik Anda.
rumahmedia/deejay
Info menarikk…. selama sy menulis nggak pernah mikir efeknya… cuma berasa happy aja…