Mengejar Dan Dikejar DL, Bukan Sekedar Kalimat Aktif – Pasif

Mengejar Dan Dikejar DL, Bukan Sekedar Kalimat Aktif – Pasif

Sobat NuBar pernah tidak berada di situasi dua keadaan di atas?
Apa sih bedanya, mengejar deadline (DL) dan terkejar DL?, moga sobat penulis tidak keburu memberikan pilihan paling tepat di antara keduanya ya, atau menilai yang satu kalimat aktif dan yang lainnya kalimat pasif (penilaian gramatikal), mari kita lanjutkan uraiannya ya sobat.

Saya mencoba membedakannya menurut sudut pandang yang lain, yang juga pernah terjebak pada situasi seperti diatas, baik itu mengejar ataupun dikejar DL.

Mengejar DL, artinya kita masih sangat leluasa menggunakan waktu luang kita untuk memenuhi target tenggat waktu yang sudah ditetapkan, baik itu oleh pihak penentu selesainya tugas, misal oleh dosen, guru, PJ, atau diri kita sendiri, (karena kita sangat disiplin menggunakan waktu).

Dalam hal ini kita biasanya sangat antusias sesegera mungkin menyelesaikan tugas karena subject tugas adalah sesuatu yang kita sukai/minati., mood kita pas mengerjakan tugas tadi bagus banget, ga ada lelah, bosen apalagi jenuh, lancar jaya pokoknya sampai tugas terselesaikan dengan jarak waktu tenggat yang masih cukup jauh, mungkin idealnya kita bisa menolong teman sekelas / sejurusan yang sudah kepusingan (habis ide) menyelesaikan tugasnya.

Jika sobat pernah berada dalam posisi ini, insya Allah pernah ya, bahkan sering menolong teman yang sudah kepepet, luar biasa buat pribadi-pribadi yang suka gerak cepat seperti itu ya, maunya mengejar bukan dikejar DL.

Akan halnya terkejar / dikejar DL, adalah jika kita dengan sengaja melambatkan waktu kita dalam menyelesaikan tugas, entah alasannya bisa berbagai macam, bisa karena kita kurang menyukai materi tugas atau sedang terjadi multitugas yang harus diselesaikan dengan tenggat waktu yang berhimpitan, mepet abis pokoknya.

Yang lambat menyelesaikan karena kita sedang multi tugas sih masih bisa dikatakan agak disiplin ya, tapi buat yang sengaja melambatkan diri karena memang tidak ada mood menyelesaikannya, ini yang agak bahaya, apalagi buat adik-adik pejuang skripsi dan tesis.

Paling tidak kita bisa mengatasinya dengan menggunakan skala prioritas kesukaan / minat terhadap apa yang sedang menuntut kita untuk menyelesaikannya, juga menjaga mood kita, supaya tetap in a good mood selalu, bisa dengan mengiringi tugas kita sambil ngemil, mendengarkan musik, menata serapih mungkin ruang kerja (biasanya menyatu dengan kamar tidur), dll.

Ada sebuah pesan bijak yang sangat memotivasi nih, “Segerakanlah jika ingin berbuat kebaikan (misal, menyelesaikan tugas) supaya tidak tersisipi oleh hal yang buruk (makin malas), tetapi lambat-lambatkanlah suatu keinginan yg kurang baik, (sengaja *selow*) supaya banyak kesempatan tersisipi oleh hal yang baik”.

Afwan 🙏🙏🙏, Semoga bermanfaat.

rumahmediagrup/isnasukainr

Email Hosting