Senja tampak memerah, sementara burung burung camar sibuk berterbangan pulang kedalam sarangnya
Sekilas bayangan hitam itu menari nari diatas bangkai kapal yang karam
Menenggelamkan banyak lolongan jeritan
Terbungkam arus dasar lautan
Buih lautan terus membuncah menggulung kesenyapan, menutupi cover kesedihan
Sementara ombak terus menggigil menahan cerita misteri yang terdampar
Ada berapakah malaikat pencabut nyawa dalam satu kejadian yang sama? Seolah mereka bak sibuk mencabuti rumput pada serumpun padang
Sebuah selendang merah yang tersangkut pada besi geladak kapal meliuk liuk dalam riak gelombang
Tanpa kata, tanpa aksara
Membawa pesan
“Kami telah purna, hilang tenggelam diantara puing puing cinta yang akan terlupakan”
LellyHapsari/RumahMedia