Motor Matic Baru

Cerita anak

Oleh : Allys Setia Mulyati
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Malam sepi semakin gelap, suara hening terdengar sayu dan melelahkan.

Nasya tertidur terlelap setelah membaca buku Korea yang selalu di simpan di atas almari kecil di sisi kanan tempat tidurnya.

Lampu warna-warni yang tergantung, beraturan di dinding berlapis kayu ukiran unik, terlihat sedang menyanyikan lagu syahdu meninabobokan di malam itu.

“Nasyaaa,… Nasya bangun nak! Pagi sudah datang, sambutlah dengan suka cita” Ucap ibu sambil membuka pintu kamar Nasya yang penuh dengan gambar sang idola.

Tak pelak lagi Nasyapun terbangun dan mengangkat tubuhnya agar segera menuju kamar mandi melaksanakan tugas harian di paginya hari. Mandi, gosok gigi dan menjalankan kewajiban sebagai seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

“Kenapa ya, Bu? Anak-anak itu harus sekolah?” Gumam Nasya setengah bertanya kepada ibunya yang juga sibuk membereskan tempat tidur di kamar Nasya.

“Agar kelak jika Nasya sudah dewasa, Nasya akan menjadi anak yang rajin dan pintar” jawaban ibu cukup singkat, karena biasanya kalau pagi-pagi semua anggota keluarga harus saling memperlihatkan semangat agar memberikan rasa kenyamanan di dalamnya.

“Oh, begitu yaaa…” Sambung Nasya sambil mempersiapkan untuk keberangkatannya ke sekolah.

Meskipun terlihat jelas oleh ibunya, dia agak sedikit terpaksa bersiap awal karena kebetulan hari itu dia harus mau berangkat sendiri berjalan kaki.

Ayahnya yang kebetulan sedang ada pekerjaan di luar kota, membuat Nasya harus rela berjalan kaki menuju sekolah.

Setelah selesai sarapan pagi dengan nugget chicken kesukaannya, Nasyapun berangkat sekolah.

“Nasya berangkat ya Bu, nanti Nasya pulang langsung pulang ke rumah” sahut Nasya lagi sambil sedikit berlari mengucap salam dan berlalu dari hadapan ibu..

“Hati-hati” kata ibu sambil membalas ucapan salam Nasya. Ibu melanjutkan pekerjaan rumahnya sambil tak lupa mendo’akan anak perempuannya itu yang sudah menginjak kelas Enam Sekolah Dasar.

Semua terasa cepat berlalu, baru saja anak kecil itu lahir ke dunia, kini dia harus berjuang demi masa depannya. ibu hampir saja tidak percaya kalau anaknya mulai besar sekarang, sudah menginjak bangku sekolah.

Tak lama setelah semua pekerjaan di rumah terselesaikan, ibunya Nasyapun bersiap-siap untuk pergi melaksanakan kewajibannya sebagai pekerja kantoran.

– – –
Semua memang tak ada yang curiga dengan keadaan di rumah itu. Ibu yang baru saja pulang merasa aneh, kenapa Nasya pada saat itu tidak ada di dalam rumah, bukankah tadi dia berjanji setelah semua jam pelajaran selesai dia akan langsung pulang ke rumah.

Setelah agak lama juga Ibu melakukan aktivitas sore di dalam rumah, betapa kagetnya Ibu. Motor matic baru ayah tidak ada di tempatnya.

“Subhanallah, Yaa Allah!” Beberapa kali ibu mengulang ucapannya sambil mengusap dada, dan tetap melongo agak lama di depan ruangan tengah di mana ayah menyimpan motor matic barunya agar tidak dipakai karena ayah memang sedang di luar kota.

Ibu tak bisa berkata apa-apa, selain memasrahkan semua urusan kejadian barusan yang tengah berlangsung kepada sang Pencipta Alam Semata.

Ibu terus bergumam.
“Apa yang sebetulnya kamu mau, bahkan!” Pikir ibu lagi dan lagi.

“Ibu sama sekali tidak menyangka Nasya akan senekad ini”

Karena yang yang mulai cemas, yang mulai khawatir, segera melaporkan kejadian ini kepada ayah Nasya lewat saluran telepon genggamnya.

Entah bagaimana perasaaan ayah dan ibu tepat di saat itu, kejadian yang memang benar-benar kejadian di depan mata. Nasya bisa bertindak seceroboh itu. Bukankah ayah dan ibu teramat sayang kepadanya sehingga apapun jangan sampai menimpa pada anaknya itu.

Ayah dan ibu selalu berusaha sekuat tenaga supaya apapun tidak terjadi hal yang buruk kepada anak-anaknya.

Setelah menunggu agak lama, akhirnya Nasya pulang juga. Dengan perasaan penuh bersalah Nasyapun langsung meminta maaf saat itu juga atas kejadian konyol yang tidak di sangka ini.

Nasya memakai motor matic ayah bersama kawan-kawannya dan berjanji kepada ibu tidak akan pernah melakukan kesalahan ini lagi.

Untuk anak-anak seusia Nasya, kalian jangan seperti itu ya, usia anak sekolah jangan digunakan untuk hal-hal yang membuat orangtua kalian khawatir.

Naik motor itu khusus bagi mereka yang sudah dewasa dan cukup umur yang tentunya sudah memiliki Surat Izin Mengemudi.

Tetaplah untuk selalu tersenyum dan turuti apa perintah dari orang tua beserta guru kalian di sekolah ya, agar hidup kalian selalu senang dan bahagia.

sumber foto : google search

Email Hosting