Pingin Kaya dan Terkenal? Menulislah! (Bag. 1)

Keterampilan menulis merupakan jalan yang akan mengantarkan seseorang mencapai derajat kemanusiaan yang sempurna. Setiap orang bisa menjadi penulis dengan syarat ia mau berlatih secara sungguh-sungguh. Dan keterampilan ini tidak mensyaratkan seseorang harus berpendidikan tinggi ataupun banyak uang. Yang diperlukan dalam keterampilan menulis hanyalah niat yang kuat dan action.

Dengan menulis seseorang bisa menyampaikan aspirasinya atau mengkritisi pelbagai permasalahan di negeri ini. Mulai dari persoalan sosial, agama, ekonomi maupun politik. Namun, keterampilan menulis di negeri ini belum banyak diminati oleh kaum terdidik. Fakta ini bisa dilihat dari masih sedikitnya karya tulis mahasiswa dan dosen yang beredar di tengah-tengah masyarakat.

Rendahnya dosen menulis disebut-sebut sebagai penyebabnya. Seharusnya dosen tidak hanya menyuruh mahasiswanya membuat karya tulis, tetapi ia harus memberikan teladan dengan menulis berbagai karya tulis.

Di samping sebagai keterampilan, ternyata kegiatan menulis juga bisa dikembangkan menjadi berbagai macam usaha yang sangat menggiurkan. Melihat pentingnya dunia penulisan membuat seorang penulis yang berjiwa entrepreneur bisa mengolah kemampuannya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi. Inilah yang disebut sebagai penulis yang berjiwa entrepreneur. Mereka tidak sekadar menulis, tetapi mereka benar-benar memanfaatkan katerampilan ini sebagai usaha yang mendatangkan banyak materi.

Banyak penulis meraih banyak materi dari keterampilan menulisnya. Sebut saja JK Rowling yang awalnya naskah bukunya berkali-kali ditolak oleh penerbit, akhirnya meraih sukses dengan terbitnya Harry Potter and The Sorcerer’s Stone. Ia tercatat sebagai penulis terkaya saat ini. Tahun 2009-2010 harta yang diraihnya sekitar 170 juta Pounds atau 9 dollar per detik.

JK Rowling dikabarkan memiliki total aset sejumlah 560 juta pounds. Ada juga penulis Indonesia Habiburrahman El-Shirazy yang populer dengan novel berjudul Ayat-ayat Cinta. Melalui novelnya tersebut, Habiburrahman El-Shirazy telah menerima Rp 1,5 miliar untuk ratusan ribu buku yang terjual kurang dari empat tahun.

rumahmedia/deejay