Selamat Tinggal, Kenangan!
Kaki melangkah semakin cepat. Samarkan penat yang mendera. Tangis membuncah. Lara …. Aku terus berjalan walau mendekap luka. Merintih oleh cinta yang begitu manis, namun ternyata hadirkan nestapa.
Merindumu itu terlarang. Lalu haruskah terus menyesap cinta dalam diam?
Bertahan pada rasa yang tiada berujung. Rasakan denyut kerinduan yang kian menyiksa.
Hai, kau ….! Maukah sejenak mendengar pintaku? Tolong …. Sudahi semua ini! Biarkan aku pergi membawa kepingan hati yang tersisa. Mencoba mencinta dalam ikatan halal. Menggenggam jemari yang memang ditakdirkan untukku. Tentu saja, itu bukan kau!
Selamat tinggal, Kenangan!
Selamat datang, Masa Depan!
Kota Bersinar, 19 Februari 2020
rumahmediagrup/siskahamira
Kadang berharap ia bakal berbalik padahal telah bahagia dengan yang lain dan hal itu sangat mustahil.
Pikiran sama dengan memori berribu ribu kenangan tersimpan selalu ingat bila terbuka kuncinya