Selamat Siang, Anak Muda Ada yang bisa ibu bantu ? Oh, kau ingin menanyakan sesuatu rupanya Silakan, mudah-mudahan ibu
Tag: belajar menulis
Point of View atau Sudut Pandang Cerita
Point of View atau Sudut Pandang Cerita PoV = Point of View = sudut pandang Dalam dunia kepenulisan–khususnya
Selamat Pagi, Anak Muda
Selamat Pagi, Anak Muda Aku dengar kalian sedang asyik rayakan Sebuah hari istimewa Peristiwa tak terlupakan Satu tonggak
Di Batas Penantian
Di Batas Penantian Hari ini Jadi yang kesekian Betapa kesabaran mendapat ujian Saat rindu mencoba paksa Keluar dari
Doa Di Awal Pagi
Doa Di Awal Pagi Yaa Illahi Syukurku tak terhingga Rasa terima kasih tanpa batas Engkau telah sudi Perpanjang
Dalam Secangkir Kopi
Dalam secangkir kopi Ada cerita yang menemukan mula Awal sebuah perjalanan Melangkah menjelajah hari Menemukan yang ingin ditemukan
Jelang Penghujung Siang
Jelang Penghujung Siang Terselip satu cerita sederhana Di sebuah sudut kota kembang Tentang seorang anak manusia Terduduk lemas
Testimoni
Testimoni Sebuah pengakuan Membuka kelemahan diri Ungkapkan sejuta kekurangan Ketika ujian itu datang Apa yang akan dipilih ?
Akhirnya
Akhirnya Setelah habiskan berwindu hari Dalam hening berpikir Siapkan strategi terbaik Memupuk mental setebal baja Sang waktu pertemukan
Segelas Kopi
Segelas KopiSaksi ikatan sehidup sematiMenemani sepenggal perjalanan hidupDari mula hingga jelang senjaMungkin ia akan kehilangan hangatnyaBerubah dingin dan tak senikmat
Ayah ….
Ayah …. Suara pertama yang terdengar merdu Saat lantunkan lafaz Illahi di telinga ini Mendayu menelusup ruang kalbu Tinggal
Ruang Rindu
Ruang Rindu Sebentuk kamar kecil di sudut hati Berbalut sunyi tanpa bunyi Sebuah peraduan tanpa ranjang empuk Hanya dinginnya lantai
Dingin
Dingin Rindu yang kembali datang tanpa henti. Ketika setiap kata yang terucap hanya sepatah kata. Artinya pun beribu makna. Pandangan
Teruslah menulis
Jadikanlah menulis sebagai cemilan kata, yang tidak pelit semestinya untuk diunggah, meski sepi jempol dan komentar tapi ide akan terus
Diyeeeennggg….
Disiang itu … “kek, itu ada apa kok banyak orang jalan beriringan didekat masjid, mereka sedang apa kek?” “Stttt…Jangan berisik,
Pembalasan Lebih Kejam Dari Pada Tidak Membalas
“Buaaach, bahh! Kopimu kok pahit asin Jum. Memangnya merek apa? Kok rasanya tidak seperti biasanya.” “Eh, jangan gitu Mas. Itu
Teruntuk Belahan Jiwa
Teruntuk Belahan Jiwa Rindu. Kata itu yang kini menghampiri. Merasa sepi dan sunyi. Aku ingin hampiri. Tetapi apalah daya diri