Jendela Dunia Seperti membuka bingkai berhias kacaKala pagi menyapa Angin segar berhembus menyapaBangunkan raga yang berselimut hampa Begitulah artiKata dan
Tag: #bwphotography
Sarapan Itu Penting
Sarapan Itu Penting Selamat pagi, kawan Bagaimana kabarmu hari ini? Kuharap kesehatan selalu menemani Karena itulah doaku untukmu selalu
Awali dengan senyum
Awali dengan senyum Awali dengan senyum Mungkin terasa mudah mengatakan Tuk awali pagi dengan senyum Mungkin hati tengah kalut Terkurung
Serius
Serius Saya bisa serius Kalau saya lagi serius Itu serius banget Saking seriusnya Saya tak sadar Kalau lagi serius Ketika
Nafas Bangsa
Nafas Bangsa Kebersamaan dan semangat gotong royong Itulah nafas bangsa ini Persaudaraan abadi Tanpa memandang beda Silaturrahim yang terjalin Semenjak
Dalam Hujan
Dalam Hujan Coba dengarkan, adikku Nyanyian rintik hujan Iringi langkah kaki Basah menyapu jalan Ditemani hangatnya dingin pagi yg menyapa
Disini Aku Berdiri (2)
Disini Aku Berdiri (2) Sebuah pagi Dan aku masih disini Mematung menatap Sebingkai jendela usang Warnanya sudah memudar Seiring masa
Si Gadis Cantik Dan Samudera
Si Gadis Cantik Dan Samudera Si gadis cantik dan samudera Bermain riang Seperti sepasang kawan lama Deburan ombak berkejaran Seolah
Romantisme Gorengan
Romantisme Gorengan Sayang Ingatkah engkau dahulu saat kita bertemu? Berteduh dari guyuran hujan di sebuah pelataran toko Berdiri menggigil tersapu
Aku Juga Mau
Aku Juga Mau Suatu pagi nan cerah merekah Di sebuah hari minggu Sebuah hari yang paling ditunggu Tua
Ketika Aksara Bercerita
Ketika Aksara Bercerita Aksara Sederhana dalam bentuk Tak megah maupun mewah Sanggup berdiri sendiri Meski tanpa arti
Semangkuk Bubur Ayam Di Sudut Kota Kembang
Semangkuk Bubur Ayam Di Sudut Kota Kembang Sepasang kaki melangkah pelan Nikmati udara segar kota kembang Bias cahaya tiba
Jendela Hati
Sepasang permata Jernih Murni Berkilauan Sebuah perhiasan pemberian Illahi Ia Lengkapi indera manusia Penuntun langkah Pengagum keindahan Ia mampu menilai
Pengakuanku Hari Ini
Pengakuanku Hari Ini Seiring siang beranjak petang Tenaga penuh kini sedikit tersisa Langkah pelan menyusuri pagi Jejak kasar telapak
Jelang Siang Di Satu Sudut Kota
Jelang Siang Di Satu Sudut Kota Terduduk bersandar barisan bilah papan Rapi berjajar berhias coretan kasar Terasa dingin melapuk
Bolehkah Aku Bertanya?
Bolehkah Aku Bertanya? Sudahkah kau tersenyum hari ini ? Sederhana namun penuh makna Kecil tapi berguna Remeh namun
Dalam Keremangan Malam
Dalam Keremangan Malam Duduk merenung memandang Sebentuk buku tebal lusuh berdebu Tersimpan rapi di ujung pandang Ada rasa
Warisan Masa Lampau
Warisan Masa Lampau Sebentuk harta berkilauan Tersimpan dalam peti-peti berukir klasik Buah benak para pemikir Mahakarya pujangga ternama Petuah bijak
Pernahkah?
Pernahkah? Dalam seiris kedipan mata Ketika lintasan kenangan hadir kembali Mengisi satu ruang istimewa Dalam relung kalbu Ingatan
Tahukah?
Tahukah ? Senyummu adalah penyemangat hariku Seperti pagi yang setia menyapa Lembut hawa membawa semangat baru Segar mengisi