Jendela Dunia Seperti membuka bingkai berhias kacaKala pagi menyapa Angin segar berhembus menyapaBangunkan raga yang berselimut hampa Begitulah artiKata dan
Tag: #instagood
Menjelang Pagi
Menjelang Pagi Suara merdu memecah hening Lantunan kalimat suci terdengarIngatkan insan yang terlelap mimpi Bangun dan bersujudlahKarena itu lebih berhargaDari
Biarkanlah Mengalir
Biarkanlah Mengalir Dalam hidup Ada menang Ada kalah Ada yang merayakan Ada yang meratap Terkesan bijak Tapi tak semua orang
Kenapa Aku Rindu Padanya?
Kenapa Aku Rindu Padanya? Kenapa? Apakah karena suara lengkingnya? Mampu membelah pagi sunyi Hingga bangunkan mata yang terlelap Sadarkan dari
Romantisme Gorengan
Romantisme Gorengan Sayang Ingatkah engkau dahulu saat kita bertemu? Berteduh dari guyuran hujan di sebuah pelataran toko Berdiri menggigil tersapu
Hadiah Untuk Sahabat
Hadiah Untuk Sahabat Alkisah dahulu kala Di sebuah desa kecil sederhana Tersembunyi di kaki gunung raksasa Sawah hijau
Ketika Aksara Bercerita
Ketika Aksara Bercerita Aksara Sederhana dalam bentuk Tak megah maupun mewah Sanggup berdiri sendiri Meski tanpa arti
Satu Sudut Sunyi
Satu Sudut Sunyi Saat mentari bangunkan insan Pertama hangat kemudian panas menyengat Tak ada yang mampu halangi Digdaya sang
Saat Senja Pulang
Saat Senja Pulang Marilah Ikut denganku Bersama antarkan Sang senja masa nan panjang Kembali ke peraduan Ia telah lelah Semenjak
Purnama Baru
Purnama Baru Seiring gagahnya sang jago berseru Bangunkan mereka yang masih terlelap Terjebak dalam mimpi penuh hiasan Sebuah
Aku Anak Kereta Api
Aku Anak Kereta Api Ya, begitulah mereka dulu memanggilku Panggilan yang di awal mengganggu Bahkan ada saja yang menggoda Bahwa
Pengakuanku Hari Ini
Pengakuanku Hari Ini Seiring siang beranjak petang Tenaga penuh kini sedikit tersisa Langkah pelan menyusuri pagi Jejak kasar telapak
Selamat Hari Ibu, Bunda
Selamat Hari Ibu, Bunda Bunda Tak sengaja tadi aku mencuri dengar Ada yang mengatakan hari ini sangatlah istimewa Mereka bilang
19 Desember 1948
19 Desember 1948 Satu tanggal Menjadi saksi kelam Satu episode Perjalanan bangsa ini Berpeluh Berdarah Hingga meregang nyawa Terhenti Dalam
Mereka
Mereka Mereka Menjadi saksi Betapa panjang perjuangan bangsa Lepas dari cakar pemangsa Tuan pengeruk negara kaya Demi hasrat dunia Mereka
Warisan Masa Lampau
Warisan Masa Lampau Sebentuk harta berkilauan Tersimpan dalam peti-peti berukir klasik Buah benak para pemikir Mahakarya pujangga ternama Petuah bijak
Pernahkah?
Pernahkah? Dalam seiris kedipan mata Ketika lintasan kenangan hadir kembali Mengisi satu ruang istimewa Dalam relung kalbu Ingatan
Tahukah?
Tahukah ? Senyummu adalah penyemangat hariku Seperti pagi yang setia menyapa Lembut hawa membawa semangat baru Segar mengisi
Kejujuran
Kejujuran Sebuah nilai mulia kehidupan Salah satu wasiat terbaik nenek moyang Diturunkan setiap generasi berganti Tanpa sela tanpa henti
Pagi Ini
Pagi Ini Merdu seruan subuh membangunkan Sadarkan diri dari sebuah cerita imajinasi Bunga tidur temani istirahat Terasa begitu