Mimpi Merdeka Mimpi Harapan Asa Masih ada Ikhtiar Usaha tanpa lelah Kerja keras Masih ada Meski dunia sedang tak berpihak
Tag: menulis bersama
JIWA INI
JIWA INI Jiwa Ia pernah berwarna Indah Seperti pelangi senja Kala sang asmara datang menyapa Dalam raga senyum bidadari
DALAM Memori
Dalam Memori Dalam memori Kehadiran sang kenangan Yang menyapa dalam sunyi Berbisik mengajak hati Menelusuri kembali jejak yang tertinggal Betapa
Di Ujung Penantian
Di Ujung Penantian Dalam bayang gelap Hanya berteman setitik cahaya Tak terlihat Namun dapat terasa Hangatnya mentari Jadikan teman dikala
Tak Pernah Terlambat Untuk Bangkit
Tak Pernah Terlambat Untuk Bangkit Diri ini Pernah meragu Pernah bimbang Pernah merasa ditinggalkan Merasa tak diperhatikan Nyaris berpaling ke
SEDEKAH
Sedekah Sedekah Sebuah cara sederhana Tunjukkan rasa peduli sesama Bagikan senyum bagi mereka Yang terhalang lara duka Tak mengenal nilai
Tentang Dia
Tentang Dia Ramadhan Berbagai rasa sambut kehadirannya Yang gembira Berjumpa kembali Sang bulan teristimewa Tak terhitung Berkah pahala mengalir deras
SEDERHANA
Sederhana Sederhana Cara memaknai Idul Fitri Tak berlebih tak berfoya Syukur ucapkan dalam lisan dan hati Nikmati kegembiraan tanpa lengah
Keteguhan Cinta
Keteguhan Cinta Bulan itu masih tetap sama Seperti saat pertama kali kita berjumpa Dalam sepi yg tak terhingga Tanpa sadar
SENYUM
Senyum Senyum Cerminan pribadi Tunjukkan keramahan pada sesama Niat tulus menebar kebaikan Berbagi cerahnya hari Beragam arti berjuta makna Tersimpan
TERSERAH
Terserah Terserah Kalau itu maumu Kalau itu keinginanmu Lakukan saja Tak perlu pura-pura Tak perlu bermanis muka Itu pilihanmu Jika
Ketika Dua Berjumpa
Ketika Dua Berjumpa Ketika dua warna berjumpa Ketika dua rasa bersua Bertukar cerita Sejenak tertawa dalam gembira Kala mengenang masa
Satu Yang Tersisa
Satu Yang Tersisa Ada satu yang tersembunyi Terangkai dalam untaian waktu Tersimpan rapi dibalik tabir sunyi Malam indah yang banyak
Takkan Pernah Putus
Takkan Pernah Putus Ketika langit mulai menggelap Menjelang malam tiba Terdengar riuh ramai Alunan merdu puji-pujian insan dunia Memuji Agungkan
Menjelang Usai
Menjelang Usai Tak terasa Telah terlampaui tanpa sadar Berjalan pelan tak terasa mendekati akhir Entah menikmati atau tak sabar menanti
Kedamaian
Kedamaian Sebuah kedamaian Tercipta dari penerimaan akan beda Hargai manusia tak pernah sama Memandang dengan tatapan yang sama Bercakap dalam
Lima Purnama
Lima Purnama Mendung berawan tebal Itulah wajah langit malam ini Sisakan bentuk sabit putih tipis Terselip diantara mega Lima purnama
Senyumlah
Senyumlah Senyumlah Hangat sapa untuk semua Sebuah sedekah sederhana Tak perlu dana Tak susah berusaha Seuntai senyum Mampu cerahkan pagi
Dalam Syair
Dalam Syair Duhai adinda Teriring dentingan gitar sederhana Mencoba menemukan Melodi terindah Mencari merdunya Paduan suara enam senar Menemani alunan
Rindukah?
Rindukah? Rindukah? Pagi menyambut sang bulan terindah Angin berhembus pelan Syahdu iringi mentari yang mulai merekah Ia tersenyum Bahagia rasa