Dalam Memori Dalam memori Kehadiran sang kenangan Yang menyapa dalam sunyi Berbisik mengajak hati Menelusuri kembali jejak yang tertinggal Betapa
Tag: puisi romantis
Di Ujung Penantian
Di Ujung Penantian Dalam bayang gelap Hanya berteman setitik cahaya Tak terlihat Namun dapat terasa Hangatnya mentari Jadikan teman dikala
Satu Yang Tersisa
Satu Yang Tersisa Ada satu yang tersembunyi Terangkai dalam untaian waktu Tersimpan rapi dibalik tabir sunyi Malam indah yang banyak
Dalam Syair
Dalam Syair Duhai adinda Teriring dentingan gitar sederhana Mencoba menemukan Melodi terindah Mencari merdunya Paduan suara enam senar Menemani alunan
Terimakasih
Terimakasih Terimakasih, sayang Untuk setia temani Lewati pergantian masa Lampaui perubahan jaman Dampingi tanpa lelah Bersama tertawa dalam canda Bergenggam
Sebentar Lagi
Sebentar Lagi Tak terasa Detik perlahan menggelitik Suara lemahnya kian menggaung Dan kini semakin nyaring Sebentar lagi Ia akan datang
Memori
Memori Kala berjanji jumpa Di sudut ramah biasa bercengkrama Duduk bersandar dinding lusuh Berhias pewarna kusam tak terawat Saat berkesan
Saat Senja
Saat Senja Duduk di sebuah kursi kayu Bersandar pada sebilah yang mulai rapuh Menikmati senja yang mulai meredup Berteman secangkir
Kalau
Kalau Kalau mau kuat Berlatihlah Kalau mau berlatih Kumpulkanlah energi yang cukup Kalau mau memiliki energi yang cukup Makanlah Kalau
Sarapanlah
Sarapanlah Sarapanlah Agar kuat menghadapi hidup Meski hanya bersuap sederhana Atau tegukan air kendi tanah liat Terkadang sudah lebih dari
Janji
Janji Ketika dua hati Berjanji bertemu kembali Di jejak Yang pernah terukir Menjaga ucap Menahan rindu Saat berharap cerah langit
Tentang Pagi dan Engkau
Tentang Pagi dan Engkau Tahukah? Engkau dan pagi nyaris tak berbeda Selalu menyambut dengan senyum Apapun Kapanpun Dimanapun Meski tak
Pagi
Pagi Pagi Selalu berikan awal yang tak terduga Satu saat Ia datang dalam cerah ceria Berselimut hangat mentari Beriring sejuknya
Dahulu
Dahulu Dahulu Kala rindu hampiri Gelisah teringat sang pujaan Jarak jadikan penghalang Waktu seakan menjauh Enggan menolong batin yang terdera
Masih Ada
Masih Ada Kursi sederhana itu Masih ada Mengharap hadirnya dua sejoli Bersanding Dalam tawa gembira Warna jadikan pencerah hari Kelak
Pagi
Pagi Pagi Adalah tentang membuka lembaran baru Hari nan berbeda Hawa yang menggelitik Rasa yang tak pernah sama Saat pintu
Yang Datang dan Yang Pergi
Yang Datang dan Yang Pergi Dua sisi Dalam perjalanan insan Ada perjumpaan Bertemu wajah dan hati yang baru Berkenalan sebentuk
Dalam Petikan Senar
Dalam Petikan Senar Dalam petikan senar Tersimpan pesan Rindu terdalam Betapa hati menanti Hadirnya pagi Menerangi muram sang kalbu Menenangkan
Ceritaku
Ceritaku Duduklah sejenak Dan dengarkanlah ceritaku Sebuah kisah perjalanan penuh liku Tersurat Dalam lembaran tebal bertinta kusam Kala jumpa gembira
Ingatkah Kau?
Ingatkah kau? Ingatkah kau? Saat bersama Duduk di sebuah kursi tua Tertawa Bercanda mengenang masa Terdiam merenung Dengarkan untaian duka