ket: foto diambil ketika Halaqah
Teman Rasa Sahabat
Selama kita hidup di dunia, di manapun berada. Pasti kita akan selalu membutuhkan seseorang yang mampu menciptakan ketenangan dalam segala situasi dan kondisi.
Siapakah dia?
“TEMAN”
Betul sekali, begitu pentingnya kehadiran mereka, sosok mereka yang kita ibaratkan lilin di tengah kegelapan. Bak mercusuar di tengah laut yang menunjukkan jalan kepada kita. Dia yang dikirimkan Allah untuk menemani kita dalam menyusuri kehidupan di dunia. Untuk itu, bersyukurlah atas teman-teman hebat yang telah diberikan kepadamu. Maknai lagi persahabatanmu dengan saling memahami dan saling menyayangi. Anggaplah bahwa seseorang itu ibarat satu kesatuan dalam tubuh kita. Jika dalam tubuh kita merasakan ada yang sakit, maka bagian tubuh yang lain merasakan jua. Itulah pentingnya saling memahami antarteman.
Namun merupakan hal yang penting ketika kita memilih teman. Bahkan, seorang muslim dianjurkan untuk berhati – hati dalam memilih dengan siapa ia berteman. Anjuran ini bertujuan untuk sebagai patokan kita kelak saat di akhirat nanti. Teman yang baik akan selalu membawa kita ke jalan yang direstui Allah SWT, Tuhan semesta alam. Begitu sebaliknya, teman yang buruk juga akan membawa kita ke jalan yang tidak direstui Allah SWT. Adapun sikap yang harus kita lakukan agar teman serasa SAHABAT (Sabar, Amanah, Hati-hati, Adil, Bantu, Ahsan, Terima kasih) yaitu dengan cara bersikap:
- Sabar
- Dalam pergaulan tidak semua orang sesuai dengan yang kita harapkan. Ada kalanya kita menemukan teman yang selalu ingin menang sendiri. Untuk itu kita harus bersabar, karena sesungguhnya Allah bersama orang sabar.
“…Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/04/30/20165/hadits-hadits-tentang-sabar-bagian-ke-1/#ixzz64wZRDhMA
- Amanah
- Jika kita dijadikan tempat tumpuhan cerita dan curhat, maka amanahlah. Jangan sesekali kita menceritakan kembali semua yang kita dengar. Jadilah pendengar yang baik, agar mitra bicara kita merasa nyaman bila dekat dengan kita. Jagalah kepercayaan teman, karena apabila kita tak mampu menjaga kerpercayaan, kita termasuk orang yang munafik sesuai hadist berikut.
Artinya : “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat.” (Hadits Muslim Nomor 89)
- Hati-hati
- Berteman dengan orang yang baru dikenal mesti hati-hati. Bukan berarti kita memilih-milih teman. Namun sikap waspada dalam bergaul harus kita terapkan kita bisa menolak jika seseorang itu dapat membawa kita dalam kesesatan. Begitu jelas terdapat dalam Al-quran yang artinya:
“…Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik. Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada permusuhan seolah-olah dia adalah teman yang sangat setia.” (Surah Fushshilat [41]: 34).
- Adil
- Bersikaplah adil, walaupun adil itu sangat sulit dilakukan. Namun minimal kita berusaha untuk tak membedakan siapakah teman kita. Janganlah kita melihat dari harta kekayaan atau pangkat dan jabatan.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surat Al-Maaidah:8)
- Bantu
- Bantulah teman kita yang sedang dalam kesulitan. Terkadang kita kurang peka dalam membaca situasi, bisa jadi teman kita malu padahal teman kita benar-benar membutuhkan bantuan kita.
“Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain.Ia tidak boleh menganiaya dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, Allah akan (membalas) membantu keperluannya. Barangsiapa membebaskan seorang muslim dari kesusahan, Allah akan membebaskan satu kesusahan dirinya dari beberapa kesusahan pada hari kiamat.Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya kelak pada hari kiamat.”(H.R.Bukhari)
6. Ahsan
- Berkatalah dengan ahsan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ahsan artinya lebih baik. Bagaimanapun kesalahan teman kita alangkah baiknya kita memberikan nasihat dan masukkan. Sebesar dan seberat apapun kesalahan yang dilakukan oleh teman kita, sampaikanlah kesalahan tersebut dengan ahsan.
Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam” (H.R. Bukhari dan Muslim)
- Terima kasih
- Sekecil apapun peranan teman kita, jangan ragu untuk mengucapkan terima kasih. Ucapan itu bukti bahwa kita menghargai keberadaannya. Ucapkanlah terima kasih sesering mungkin, untuk lebih memberikan rasa keakraban dalam pergaulan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah, siapa yang tidak tahu berterima kasih kepada sesama manusia.” (H.R. Tirmidzi dan Abu Daud; shahih)
Wallahu a’lam bish-shawab
rumahmediagrup/suratmisupriyadi