Terkurung
Tak ubahnya ulat di pohon sirsak
Sibuk mengisi perut hingga sesak
Sampai tiba suatu masa
Terhenti semua geliatnya
Tak bisa hiraukan lagi dedaun muda
Terhalang dinding pelingkupnya
.
Ruang tersisa sebatas luas kepompongnya
Tersekat dari hingar-bingar dunia
Berdiam menunggu batas waktu tiba
Terbuka kembali jalan menuju dunia
.
Begitu juga kita
Diberi ruang teramat cukup jelajahi dunia
Digunakan semena-mena mengejar fatamorgana
Melepas dahaga dari gelegak nafsu tiada puasnya
Berlaku seolah akan hidup selamanya
.
Telah cukup waktu yang Tuhan beri
Bertebaran mengejar mimpi di muka bumi
Hingga akhirnya kini
Terkurung di rumah sendiri
.
Sebab caci maki ibarat sampah
Tak berpaedah sumpah serapah
Buang-buang waktu berkeluh kesah
Karena hidup kita terlanjur susah
Tak guna salahkan keadaan
Hanya habiskan waktu pun kotori pikiran
Kiranya jalan bijak hindari musibah
Menilik diri bermuhasabah
***
WCR_segar_sinur
rumahmediagrup/sinur